Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., berkesempatan menjadi salah satu keynote speaker dalam forum rektor universitas-universitas Asia Pasifik, diselenggarakan di Asia University, Taiwan, 20-21 November 2017.
Delegasi dari Indonesia, selain UMY, adalah Universitas Diponegoro (Undip) dan Universitas Airlangga (Unair). Forum rektor dan presiden dari berbagai universitas di dunia ini mendiskusikan tentang dampak revolusi industri 4.0 terhadap pendidikan tinggi pada bidang pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Dalam pemaparannya yang berjudul “Internet of Thinks Perspective in Disaster Learning, A Best Practice at UMY”, Gunawan mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang terletak pada pertemuan lempeng tektonik dan dikelilingi oleh barisan gunung berapi aktif. Hal ini berdampak pada sering terjadinya bencana alam di Indonesia. Bahkan, bisa dikatakan, bencana alam solah-olah sudah menjadi bagian dari kehidupan masyakarat Indonesia. Karena itu, mempertimbangkan seringnya kejadian bencana alam di Indonesia tersebut, maka, menurut Gunawan, UMY berusaha memanfaatkan teknologi informasi sebagai bentuk kewaspadaan dan peringatan dini terhadap kebencanaan di Indonesia.
“Sebagai contoh, pemetaan potensi bencana alam di Yogyakarta yang menggunakan teknologi informasi sebagai alatnya. Di UMY, masalah kebencanaan menjadi kajian khusus dengan dibentuknya Pusat Studi Bencana. Selain itu, dengan komitmen yang tinggi, UMY juga menginisiasi agar para akademisinya banyak yang terlibat dalam studi kebencanaan dari berbagai perspektif bidang ilmu,” ujar Gunawan.
Empat isu besar dibahas dalam forum internasional tersebut, yakni Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) melalui peningkatan kinerja robotika, Internet of Thinks (IoT), Big Data, dan Loss of Humanity.
Menurut Gunawan, perguruan tinggi sebagai “agent of life”, diharapkan mampu memainkan peran besar dalam mempersiapkan generasi baru melalui perubahan, penyesuaian dan penyempurnaan kurikulum pendidikan. selian itu, perlu juga memasukkan empat isu besar tesebut sebagai bahan kajian pembelajarannya. “Karena itu pula, UMY sebagai sebuah universitas muda yang memiliki banyak program internasionalisasi, merasa perlu untuk terlibat dan hadir dalam percaturan internasional, guna memasuki era baru yang disebut “Revolusi Industri 4.0 ini,” imbuhnya.
Forum yang digagas oleh Asia University, Taiwan ini dibuka secara resmi oleh The Founder of Asia University, Chang-Hai Tsai. Dalam sambutannya, Tsai menjelaskan bahwa forum ini sengaja diadakan setiap tahunnya untuk menjembatani perguruan-perguruan tinggi di Taiwan maupun di Asia Pasifik agar dapat bertatap muka dan berbagi informasi tentang tema-tema terbaru.
Para rektor yang diundang dalam forum ini berasal dari univeristas-universitas di Asia Pasifik yang telah masuk ke era Revolusi 4.0, antara lain Prof. Huey-Jen Su, Presiden National Chengkung University, Taiwan dan Prof Yao-Ting Sung, Presiden National Taiwan Normal University, Taipeh, serta Sayendra Patnaik, KIIT University, India. Tidak kurang dari 200 peserta hadir dalam forum internasional perguruan tinggi ini.[ad]
sumber: umy.ac.id
